Rabu, 25 Mei 2011

Homeostasis

Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme.
Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis yaitu
  1. Sistem tertutup - Keseimbangan statis
    • Di mana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol tertutup.
  2. Sistem terbuka - Keseimbangan dinamik
    • Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun.
Organisme mempunyai 2 lingkungan yaitu:
  1. Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara keseluruhan. Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-organisme (biotik) dan objek-objek yang mati (abiotik).
  2. Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang terdiri dari fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk badan.
Biotik ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh komponen biosis ialah:
  • Manusia
  • Tumbuhan
  • Hewan
Abiotik ialah komponen mati seperti:

Daftar isi

[tampilkan]

[sunting] Perubahan lingkungan

Perubahan kecil dalam lingkungan dinamis dalam tubuh bisa menyebabkan sel-sel mati. Contoh-contoh yang akan menyebabkan sel-sel mati walaupun dalam jumlah kecil ialah seperti:
  • Dehidrasi - Kurang air
  • Zat makanan yang kurang
  • Sisa racun dikumpul dalam badan
  • Suhu berubah dengan mendadak

[sunting] Faktor

Setiap faktor mempunyai jumlah tertentu yang dapat memengaruhi lingkungan dinamis. Contoh beberapa faktor dalam fluida yang perlu diatur jumlahnya:
  • pH - 7,3 - 7,4, berbeda dengan salur alimentari jumlah, pH adalah berbeda-beda pada tempat tertentu.
  • Suhu - 37oC - 39oC
  • Glukosa - 4,4 - 5,5 mmol/dm3
  • Urea - 3,3 - 6,6 mmol/dm3

[sunting] Kepentingan

Akibat perubahan kecil pada jumlah, hal ini akan menimbulkan masalah kepada organisme yang senantiasa berada dalam lingkungan luar yang tidak tentu dan cara hidup yang kurang sehat. Maka, untuk mengadaptasi perubahan ini, Tuhan telah menciptakan organ-organ tertentu dalam badan organisme untuk mengimbangi, mengatur, mengstabilkan, menyesuaikan, dan meneruskan lingkungan dalam supaya berada dalam keadaan yang stabil untuk sel-sel terus hidup dan berfungsi secara optimum.
Beberapa kepentingannya ialah:
  • Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah dan habitat yang lebih luas.
  • Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien.
  • Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.
  • BolehMemungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum.

[sunting] Mekanisme

Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merangsang koordinasi tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam tubuh akan berada pada jumlah yang normal.
2 koordinasi badan yang terlibat ialah:
  1. Kordinasi kimia - Seperti hormon
  2. Kordinasi saraf - Seperti impuls saraf
Beberapa proses-proses yang terlibat ialah:
  1. Umpan balik positif - Contoh demam, badan akan bertambah panas untuk membunuh bakteri dan virus.
  2. Umpan balik negatif - Contoh keadaan panas, badan akan diatur untuk mengurangi panas badan.
Contoh homeostasis yang ringkas ialah
  • Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah.
  • Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi otot.
Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:

[sunting] Proses pengaturan dalam tubuh manusia

Di antara kemungkinannya ialah:
  1. Apabila banyak garam dalam badan dan kurang air
  2. Apabila kurang garam dalam badan dan banyak air
Apabila kadar garam lebih dari julat normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis darah akan meningkat, osmoreseptor pada hipotalamus akan terangsang kemudian kelenjar hipofisis akan dirangsang lebih aktif untuk mensekresikan hormon ADH yang bersifat antidiuretik untuk meningkatkan permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar adrenal (hormon aldosteron) akan kurang dirangsang, maka lebih banyak air diserap dan kurang ion natrium dan ion kalsium diserap kembali masuk dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan turun, proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis darah pada jumlah normal.
Apabila kadar garam lebih rendah dari jumlah normal dalam tubuh dan lebih banyak air dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan menurun, osmoreseptor pada hipotalamus akan terangsang kemudian kelenjar pituitari akan kurang dirangsang untuk mensekresikan hormon ADH (antidiuresis) untuk mengurangi permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar adrenal (hormon aldosteron) akan dirangsang dengan lebih aktif, maka lebih sedikit air diserap dan lebih sedikit juga natrium dan kalsium diserap kembali masuk dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan naik, proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis darah berada pada jumlah normal.
Fungsi hormon antidiuresis ialah:
  • Merangsang penyerapan kembali air pada tubulus ginjal - Menambah permeabilitas tubulus ginjal terhadap air.
Fungsi hormon aldosteron ialah:
  • Agar ion natrium dan ion kalsium dalam darah tetap seimbang - Penyerapan ion kalsium dan ion natrium pada tubulus ginjal.
  • Memelihara keseimbangan air dan garam dalam darah
Air yang tidak diserap masuk kembali dalam tubuh dan akan keluar sebagai air kencing.

[sunting] Air kencing

Proses pembentukan air kencing terdiri dari 3 proses yaitu:
  1. Filtrasi
  2. Reabsorpsi
  3. Ekskresi
Di antara racun yang disalur keluar ialah:
Kandungan air kencing antara lain:
  • Air
  • Urea
  • Asam urat
  • Amonia
  • Natrium
  • Klorida
  • Fosfat

[sunting] Pengaturan suhu badan dalam badan manusia

Terdapat 2 kaidah pengaturan suhu badan yaitu:
  1. kaidah fisika
  2. Kaidah metabolisme
Semua kaidah untuk mengatur suhu tubuh dibantu koordinasi tubuh.

[sunting] Pengaturan suhu dengan kaidah fisik

Dikenali\ sebagai kaidah fisik karena pengaturan lebih banyak kepada penggunaan otot-otot tubuh dan secara fisik. Di antara kemungkinan yang akan terjadi ialah:
  1. Suhu badan tinggi melebihi normal
  2. Suhu badan rendah melebihi normal
Apabila suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada kulit, di otak, hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat untuk mengatur suhu darah yang melaluinya, mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan koordinasi tubuh.
  • Mekanisme koreksi apabila suhu badan tinggi ialah:
  1. Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit (lingkungan luar) yang memungkinkan panas dibebaskan keluar.
  2. Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit supaya panas mudah dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erektor.
  3. Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) - Memudahkan panas darah terbebas keluar melalui proses penyinaran.
  4. Berpeluh - Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas pendam tentu yang tinggi dapat menyerap panas yang tinggi dan terbebas ke lingkungan sekitar apabila air peluh menguap.
Apabila suhu tubuh rendah, termoreseptor akan menaikkan suhu pada kulit, di otak hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat mengatur suhu darah yang melaluinya, mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan koordinasi badan.
  • Mekanisme koreksi apabila suhu badan rendah ialah:
  1. Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas tak banyak keluar ke lingkungan sekitar.
  2. Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkap pada kulit supaya panas sukar dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erektor.
  3. Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) - Kurang mengalami proses penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar lingkungan.
  4. Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka panas tak banyak dibebaskan melalui penguapan air peluh.

[sunting] Pengawalan suhu dengan kaidah metabolik

Dikenal sebagai kaidah metabolik karena pengaturan lebih kepada penggunaan kimia badan daripada secara fisik walaupun terdapat pengaturan yang melibatkan otot-otot. Kawalan ini melibat peranan:
Dalam keadaan sejuk, hipotalamus akan mengatur otot rangka untuk vasokonstriksi secara aktif. Hal ini akan menyebabkan seseorang mengigil dan meningkatkan suhu badan. Pada saat yang sama, kelenjar adrenal akan mensekresikan hormon adrenalin dan noradrenalin sedangkan kelenjar tiroid akan mensekresikan hormon tiroksin, semua hormon ini bertujuan untuk meningkatkan suhu badan dengan cara meningkatkan metabolisme tubuh.
Dalam keadaan panas, aktivitas otot rangka akan berkurang, begitu juga dengan sekresi hormon-hormon tertentu oleh kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid akan berkurang.
Hormon epinefrin dan norepinefrin bertindak dengan:
  1. Meningkatkan kadar detak jantung dan kadar pernafasan.
  2. Meningkatkan tekanan darah
  3. Meningkatkan metabolisme badan
  4. Meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang pengubahan glikogen ke glukosa.
Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosa. Di antara kemungkinan yang mungkin terjadi ialah:
  1. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau banyak
  2. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau sedikit
Apabila kadar glukosa terlampau banyak, lebih dari jumlah normal, sel beta pada Pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon insulin, kadar glukosa dalam darah akan turun, proses ini akan berlanjut hingga kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah yang normal.
Fungsi hormon insulin ialah:
  • Merangsang pengubahan glukosa ke glikogen untuk disimpan dalam hati.
  • Merangsang oksidasi glukosa untuk tujuan respirasi dalam sel.
Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada kelenjar pulau-pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon, kadar glukosa dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah normal.
Fungsi hormon glukagon ialah:
  • Merangsang pengubahan glikogen ke glukosa dalam darah.
Sel-sel Langerhans terletak dalam pankreas.

stres dan koping

Stres & Koping Stres

Sering kali kita mendengar kata stres, kita langsung merespons secara fisilogis dan mengasosiasikannya dengan penyakit. Sepertinya, kita memang tak bisa luput dari stres. Di kantor, di rumah, bahkan tak melakukan apa pun bisa menyebabkan stres. Stres merupakan respon fisiologis terhadap situasi atau stimulus yang diidentifikasikan sebagai ancamaan terhadap tubuh. Stress adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stres disebabkan oleh perubahan yang memerlukan penyesuaian (Keliat, B.A., 1999).
Stres dapat menjangkiti siapapun, kapanpun dalam setiap kondisi dan ketika stres muncul dapat memberikan ketidaknyamanan pada fisik atau tubuh. Sebenarnya stres tak selalu negatif. Seperti tipe eustres atau positif stres yang justru menjadikan seseorang makin produktif dan kreatif dalam menyelesaikan pekerjaannya. Stres yang positif akan membantu kita menyadari ada sesuatu yang salah dan harus diperbaiki. Stres ini membantu kita melakukan perubahan dalam hidup.


Ada juga kelompok negatif stres seperti distres. Perasaan stres ini muncul saat seseorang sedang frustasi, takut dan memiliki kemarahan yang tidak atau belum terlampiaskan. Stres negatif atau distres ini jika terlalu sering dialami seseorang akan mengakibatkan adanya tekanan mental. Banyaknya masalah di kantor atau minimnya kesempatan berpartisipasi dan menunjukkan skill seringkali mengakibatkan seseorang mengalami stres tipe ini.
Tipe stres dari kelompok negatif stres lainnya yaitu acute stress. Acute stres atau stres jangka pendek. Tipe lain dari stres negatif adalah understress. Jenuh, perasaan tak berdaya adalah dua efek dari stres tipe ini dan berujung pada hilangnya motivasi seseorang untuk bekerja atau melaksanakan tugas.
Stres negatif yang terakhir adalah over-stress. Stres tipe ini timbul akibat seseorang terlampau bekerja keras atau berusaha terlalu berlebihan untuk menyelesaikan tugas demi pemenuhan tenggat atau deadline. Akibat stres tipe ini adalah berkurangnya kemampuan atau kreativitas. Sedangkan chronic stress penyebabnya bisa karena di tempat kerja, stres perkawinan, rumah tangga dan fetal stress.
Untuk mengetahui apakah diri kita terkena stres, sambung, maka kita harus mengenali tipe dari stres itu sendiri. ’’Mengenali penyebab stres merupakan langkah efektif untuk menghindarkan diri dari stres’’. Ada tiga penyebab stres yakni acute stress atau stres jangka pendek seperti, menahan rasa lapar, menjelang wawancara pekerjaan atau saat akan bertemu pujaan hati. Stres bisa juga disebabkan respon yang tertunda atau delayed stress seperti mengalami bencana alam, atau ditinggalkan orang yang dikasihi. Ada juga stres kronik atau chronic stress yakni seperti stres yang dialami di tempat kerja, stres karena masalah perkawinan dan masalah keuangan.
Salah satu contoh stress adalah menghadapi ujian masuk kerja. Ujian masuk kerja bisa diasumsikan oleh individu sebagai hal yang positif, jika dirasakan oleh individu sebagai sesuatu yang harus dilakukan dan individu tersebut siap. Sedangkan dianggap negatif, jika dirasakan oleh individu sebagai suatu ancaman dan individu tersebut tidak siap.
Berdasarkan hal tersebut, maka setiap individu akan mengalami stress karena adanya stimulus (stressor), dimana stimulus tersebut dapat menimbulkan perubahan atau masalah (stress) yang memerlukan cara menyelesaikan atau menyesuaikan kondisi terhadap masalah tersebut (koping) sehingga individu dapat menjadi lebih baik atau menjadi adaptif.
Pada individu, sumber stressor dapat berupa:
1. Lingkungan
a. Sikap lingkungan: berupa tuntutan, pandangan positif dan negatif terhadap keberhasilan diterima bekerja.
b. Tuntutan dan sikap keluarga, misalnya keharusan mendapatkan pekerjaan, keinginan akan pilihan
orang tua untuk bekerja.
c. Perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi (IPTEK), makin cepatnya memperoleh informasi dan trend
masa depan jika berhasil terhadap sesuatu yang diinginkan
2. Diri sendiri
a. Kebutuhan psikologis yaitu keinginan yang harus dicapai terhadap yang diinginkannya.
b. Proses internalisasi diri, yaitu penyerapan terhadap yang diinginkan secara terus menerus sesuai dengan
perkembangannya
3. Pikiran
a. Berkaitan dengan penilaian individu terhadap lingkungan dan pengaruhnya pada diri serta persepsi terhadap
lingkungan
b. Berkaitan dengan cara penilaian diri tentang cara penyesuaian yang biasa dilakukan oleh individu yang
bersangkutan.
Pikiran individu yang negarif baik penilaian saat ini maupun masa yang akan datang memberi pengaruh yang lebih berat. Misalnya:
- Kecemasan menghadapi ujian masuk kerja
- Ketakutan tidak lulus ujian masuk kerja
- Ragu-ragu mengikuti masuk kerja
Dampak stressor dipengaruhi oleh berbagai faktor (Kozier & Erb, 1983 dikutip Keliat B.A., 1999) yaitu:
1. Sifat stressor, pengetahuan individu tentang stressor tersebut dan pengaruhnya pada individu tersebut
2. Jumlah stressor, banyaknya stressor yang diterima individu dalam waktu bersamaan. Jika individu tidak siap
akan menimbulkan perilaku yang tidak baik. Misalnya marah pada hal-hal yang kecil.
3. Lama stressor, seberapa sering individu menerima stressor yang sama. Makin sering individu mengalami
hal yang sama maka akan timbul kelelahan dalam mengatasi masalah tersebut.
4. Pengalaman masa lalu, pengalaman individu yang lalu mempengaruhi individu menghadapi masalah
5. Tingkat perkembangan, tiap individu tingkat perkembangannya berbeda.
Beberapa kelenjar endokrin terlibat dalam menampilkan respons tubuh terhadap stress. Pertama, hipotalamus, melepas suatu hormone yang menstimulasi kelenjar pituari didekatnya untuk menghasilkan adrenocorticotrophic hormone (ACTH). Selanjutnya menstimulasi kelenjar adrenal yang berada diatas ginjal. Dibawah pengaruh ACTH, korteks adrenal melepas sekelompok steroid (missal cortisol dan cortisone). Hormone kortisol mendorong perlawanan terhadap stress,
Cabang simpatis dan susunan saraf otonom (ANS) menstimulasi lapisan dalam dari kelenjar adrenal, disebut medulla adrenalis, untuk melepas zat kimia yang disebut chatecolamines–epinefrina (adrenalin) dan nonepinefrina (nonadrenalin). Zat ini berfungsi sebagai hormone setelah terlepas didalam aliran darah. Nonepinefrina juga diproduksi di sistem saraf dan berfungsi sebagai suatu neurortransmitter. Gabungan epinefrina dan nonepinefrina menggerakkan tubuh menghadapi stressor dengan meningkatkan kerja jantung dan menstimulasi hatiuntuk melepaskan persediaan gula, menjadi tenaga yang bisa digunakan untuk melindungi diri kita dalam situasi yang mencekam.
Hormon-hormon stress yang diproduksi oleh kelenjatr adrenal membantu tubuh menghadapi stressor atau ancaman apabila stressor sudah terlewati maka tubuh akan kembali normal.
Perubahan-perubahan dalam tubuh sehubungan dengan stress dan keterkaitannya dengan reaksi waspada, yaitu:
a. Kortikosteroid dikeluarkan.
b. Efinefrin dan nonefinefrin dilepaskan.
c. Detak jantung, kecepatan pernafasan dan tekanan darah meningkat.
d. Otot kaku.
e. Darah berpindah dari organ dalam ke otot rangka.
f. Pencernaan terganggu.
g. Gula dilepaskan oleh hati.
h. Kemampuan pembekuan darah meningkat.
i. Stress memicu reaksi waspada. Reaksi ini ditandai oleh sekresi kortikosteroid, catecholamines, dan aktivitas cabang simpatis susunan saraf otonom. Reaksi waspada menggerakkan tubuh untuk berperang dan melawan.
Koping stres adalah cara yang dilakukan individu, dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan keinginan yang akan dicapai, dan respons terhadap situasi yang menjadi ancaman bagi diri individu.
Cara yang dapat dilakukan adalah:
1. Individu
a. Kenal diri sendiri
Merupakan tahap awal yang harus dilakukan. Karena individu yang sudah kenal akan dirinya, akan siap untuk menghadapi stressor yang ada. Cara yang dapat dilakukan adalah:
- Identifikasi siapa diri anda
- Tanyakan pada orang lain siapa anda
- Mintalah umpan balik jika anda sudah kena diri anda
b. Turunkan kecemasan
- Identifikasi penyebab cemas anda
- Cari tindakan yang menurut anda dapat menurunkan kecemasan
- Lakukan teknik relaksasi
c. Tingkatkan harga diri
- Identifikasi aspek positif yang anda miliki
- Mulai gali kemampuan positif yang anda miliki
- Pertahankan aspek positif yang anda miliki
d. Persiapan diri
- Tingkatkan kemampuan kognitif atau pengetahuan anda (belajar)
- Berdoa
- Mencari informasi
- Diskusi dengan orang yang sudah punya pengalaman bekerja
- Identifikasi kebutuhan yang perlu dipersiapkan
e. Pertahankan dan tingkatkan cara yang sudah baik
2. Dukungan sosial (keluarga, teman dan masyarakat)
a. Pemberian dukungan terhadap peningkatan kemampuan kognitif
b. Ciptakan lingkungan keluarga yang sehat, misalnya waktu berdikusi
c. dengan anggota keluarganya
d. Berikan bimbingan mental dan spiritual untuk individu tersebut dari keluarga
e. Berikan bimbingan khusus untuk individu, misalnya konseling

Adaptasi merupakan hasil akhir dari upaya koping. Karakteristik respon beradaptasi adalah:
- Dapat mempertahankan keseimbangan
- Adaptasi memerlukan waktu
- Kemampuan adaptasi berbeda untuk tiap individu
- Adaptasi melelahkan dan untuk itu perlu bantuan dari orang lain.